Sabtu, 17 Mei 2008. Untuk pertama kali perjalanan menjelajahi perairan Sidoarjo. Berangkat dari kali Ketingan sekitar jam 07.15 WIB kami menelusuri sungai selama kurang lebih 90 menit hingga menemukan estuari. Tujuan perjalanan ini tidak lain adalah untuk penelitian, peninjauan kondisi perairan melalui hasil kekerangan serta eksplorasi potensi HAB’s di perairan Sidoarjo, terkait dengan faktor fisik dan kimia perairan. Tim ini terdiri dari 6 anggota dengan 3 orang teknisi perahu.
Tak lama menelusuri sungai, mulai terlihat berbagai jenis vegetasi khas kawasan pesisir, yang tak lain adalah vegetasi mangrove yang bisa ditemui hingga daerah estuari. Sekitar 5 km dari garis pantai, tepatnya di sebelah utara muara kali Porong tiba-tiba perahu mengurangi kecepatan. Terlihat obyek hitam dengan corak tertentu sedang bergerak-gerak dekat permukaan air. Setelah dicermati dan dilihat lebih dekat ternyata obyek tersebut adalah seekor ikan, dengan bagian sirip dorsal dan ekor yang tampak menyembul diatas permukaan air, ikan ini sedang berenang-renang dekat permukaan perairan. Dengan jarak yang cukup dekat tampak sirip dorsalnya yang berwarna gelap dan bercorak bintik-bintik berwarna putih, dan panjang sekitar 4-5 meter adalah seekor ikan Hiu tutul (Rhincodon typus). Untuk pertama kalinya aku melihat hiu tutul tersebut berenang bebas di perairan terbuka. Langsung aku ambil kamera digital yang aku bawa dan segera medokumentasikan apa yang kulihat ini.
Di kejauhan ternyata ikan ini tidak sendiri, kira-kira 5-8 ekor juga tampak berenang-renang dipermukaan air. Jika diamati lebih teliti, ternyata ikan ini membuka mulutnya yang lebar sambil berenang dengan sesekali menutup mulutnya tersebut, ikan ini ternyata sedang mencari makan dengan menyaring air laut untuk mendapatkan plankton di permukaan. Ikan jenis ini seringkali ditemukan di perairan Indonesia timur, diantaranya yang tercatat adalah di selat Madura dan pantai Pasir putih Situbondo.
Menurut keterangan nelayan setempat, ikan ini memang sering ditemukan di kawasan ini, dari informasi yang diperoleh ternyata ikan ini bergerak mengikuti kelimpahan plankton yang ada sebagai sumber makanannya. Adanya ikan ini munkin dapat digunakan untuk menunjukkan adanya plankton yang melimpah.
Setelah puas mengamati, perjalanan dilanjutkan kembali dan dengan jarak yang tidak jauh lagi ternyata ditemukan juga kelompok-kelompok kecil hiu tutul lain yang juga sedang mencari makan, setiap kelompok diperkirakan terdiri dari 5-10 individu. Sehingga perkiraan total hiu tutul disekitar muara porong sekitar 40-50 ekor. Jumlah yang cukup besar jika dilihat dari kondisi perairan yang relatif dangkal, di lokasi ditemukan ikan ini kedalaman air hanya sekitar 6-7 meter. (Ekho/iecits).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar